6.11.2008

Dari Hati Sang Pemetik

Dari Hati Sang Pemetik

Ku tatap langit, bintang-bintang gemerlapan
Sang Rembulan hadir, dengan tulus melengkungkan cahayanya
Bak senyuman manis yang terpancar
Dari wajah seorang gadis

Dalam gelap malam, dawai-dawai bergetar klasik
Melody indah mengalun dari sentuhan hati
Petikan demi petikan terdengar syahdu
Menemani.... sepinya malam

Seiring waktu berlalu
Sang Pemetik pun terhanyut
Gitar biru dalam pelukan
Basah karena tetesan air mata

Angin berhembus menambah kelamnya suasana hati
Jemari bergetar, melody berbias
Sesaat hampa kala emosi menyelimuti diri
Sang Pemetik tak kuasa memetik dawai-dawai gitarnya

Tiba-tiba, terdengar suara lantang
Dengan keras menjerit dalam tabung resonansi
Frekuensi semakin tinggi, semakin bising...!
Hingga tersisa suara “ting”...

Satu dawai telah putus, ia terdiam
Sang Pemetik memandangi gitarnya yang menghadap langit
Tak nampak cahaya rembulan itu
Karena tertutup oleh awan yang menurunkan kesedihannya

Namun,
Sang Pemetik yakin dan percaya
Di balik awan itu Sang Rembulan masih tersenyum padanya
Menemani kesepiannya, di tengah ramai derasnya hujan
Malam itu....

buah karya,
Sang Pemetik Gitar Klasik



Tidak ada komentar: